oleh Ummu Ahla pada 24 Juni 2011 pukul 11:03 ·
1. Kurangnya ilmu dan lemahnya pemahaman tentang kebenaran tersebut.
2. Hati yang kotor akibat maksiat.
3. Sombong dan dengki.
4. Lebih mencintai kehormatan daripada kebenaran.
5. Syahwat dan harta.
6. Cinta kepada keluarga dan karib kerabat melebihi cintanya kepada kebenaran.
7. Lebih mencintai negeri dan tanah air daripada mencintai kebenaran.
8. Mencintai nenek moyang melebihi cintanya kepada kebenaran.
9. Adanya permusuhan antara seseorang dengan orang lain, kemudian musuhnya itu mengikuti kebenaran.
10. Penghalang berupa adat istiadat.
(Fariq Gasim Anuz, Tabir Hidayah)
- 1.
ilmu adalah cahaya, dan kebodohan adalah kegelapan, dengan ilmu,
dapatlah dibedakan mana yang haq dan mana yang batil, banyak hal yang
benar dianggap salah dan yang ternyata salah di anggap benar, hanya
karena kurangnya ilmu agama.
- 2. maksiat dan
dosa akan membuat hati menjadi kotor, dan hati yang kotor ibarat tanah
yang gersang, meskipun turun hujan, tetap tidak akan menumbuhkan
tanam-tanaman karena tanah tersebut tidak pantas ditumbuhi.
- 3.
sifat sombong dan dengki inilah yang menjadi penghalang iblis untuk
tunduk pada perintah Allah. diantara sebab sifat sombong adalah merasa
punya ilmu banyak, harta yang banyak, nasab dan keturunan terhormat.
maka selama ada rasa sombong dihatinya, kebenaran akan sulit untuk
menyentuhnya.
- 4. praktek 'curang masal' dalam
ujian adalah salah satu contoh poin ini, demi kehormatan, oknum-oknum
pendidikan yang tidak bertanggung jawab rela mencerabut kejujuran dari
jiwa anak-anak didik mereka, ketakutan akan cibiran, bahwa sekolah
mereka tidak berkualitas karena banyak yang tidak lulus, membuat mereka
menodai kebenaran.
- 5. wanita banyak berperan
dalam hal ini, syhawat dan harta, seringkali menghiasi wanita. betapa
banyak para lelaki yang jatuh dan mencampakkan kebenaran karena tergoda
syahwat kecantikan dan godaan seorang wanita, tak perduli ia seorang
ahli ibadah, pemimpin terhormat, pengusaha terkenal, bahkan seorang
ustadz sekalipun. demikian juga harta, lihatlah para koruptor, dimana
rasa malu mereka?
- 6. akidah ahlus sunnah wal
jama'ah memuat ajaran tentang wala' dan bara'.. loyalitas dan berlepas
diri, kita diperintahkan untuk loyal kepada mereka yang berada di atas
kebenaran meskipun mereka bukan siapa2 kita, dan kita diperintahkan
untuk berlepas diri dari pelaku kesalahan dan kemaksiatan, meskipun
mereka adalah keluarga dekat kita. lihatlah Nabiyullah Ibrahim, yang
berlepas diri dari kekafiran ayahnya, lihatlah para sahabat yang tak
gentar berperang, bahkan melawan ayah, anak, saudara, yang menetang
jalan dakwah mereka
- 7. terkadang orang yang
mengikuti kebenaran harus menanggung resiko terusir dan terpisah dengan
tanah airnya, maka jika ia tak siap menghadapi itu, seringkali terpaksa
mengorbankan kebenaran demi tetap bisa berada di tempat itu.
- 8.
hal ini juga seringkali mejadikan orang enggan dan sungkan mengikuti
kebenaran, berkeras mengikuti ajaran nenek moyang, 'urang bahari',
karena merasa itulah ajaran yang telah diwariskan turun temurun dan tak
mungkin untuk merubahnya, bahkan terkesan merasa 'wajib' untuk
melestarikannya.
- 9. tabi'at orang yang
bermusuhan, adalah selalu ingin tampil beda dengan musuhnya, hingga
seringkali ia mengetahui hal yang benar dan mengakuinya, namun karena
rival atau saingannya berkutat dan memperjuangkan itu, iapun mencari
alternatif lain dan mengusahakan pembenaran atas pilihannya, hanya
karena gengsi dan malu dikatakan sama dengan orang yang ia anggap
sebagai musuh.
- 10. dan poin inilah yang sangat
sulit dan banyak menghalangi orang untuk menerima kebenaran, adat
istiadat yang sudah mendarah daging, lihatlah buktinya, seorang da'i
yang membawa ajaran kebenaran, didepak, diusir bahkan tak jarang di cap
sesat, hanya karena di anggap telah mengobrak abrik adat istiadat
kebiasaan sebuah kampung atau suatu komunitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar